Kamis, 16 Juli 2015

MAKALAH MAJELIS TA'LIM

PERANAN MAJELIS TA’LIM DIERA PESATNYA PERTUMBUHAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM FORMAL

 










Makalah ini diajukan sebagai salah satu syarat memenuhi tugas  mata kuliah
Kapita Selekta  Program Studi Manajemen Pendidikan Islam
Jurusan Tarbiyah STAIN
Watampone


Oleh

HAIRUL
02123108




SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI(STAIN)
WATAMPONE
2015
Kata pengantar
Assalamu’alaikum wr.wb.
Puji syukur kami panjatkan pada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya pada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini kami susun sebagai wujud tanggung jawab kami dan kewajiban kami guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Kapita Selekta. Kami menyadari makalah ini tidak akan selesai tanpa adanya dukungan dan dorongan dari berbagai pihak, untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada :
1.    Kedua orang tua kami yang telah memberikan doa dan motivasinya kepada kami selama menyusun makalah ini.
2.   Dosen  pengampu mata kuliah Bimbingan dan Konseling
3.   Teman- teman serta pihak-pihak lain yang telah membantu dalam penyelesaian pembuatan laporan ini.
Dengan selesainya penulisan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan tidak sesuai dengan harapan para pembaca, untuk itu dengan rendah hati dan terbuka kami  mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi sempurnanya makalah ini.
Wassalammu’alaikum Wr.Wb

Watampone,6 januari 2015
          Penulis

DAFATAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. .........   i
DAFTAR ISI............................................................................................................. .........   ii
BAB I  : PENDAHULUAN
     A.Latar Belakang.................................................................................................. .........   1
     B.Rumusan Masalah............................................................................................. .........   1
     C.Tujuan Masalah...........................................................................................................   1
BAB II : PEMBAHASAN
     A.pengertian Majelis Ta’lim.................................................................................. .........   2.
     B. fungsi dan Peranan Majelis Ta’lim diera pesatnya pertumbuhan lembaga pendidikan
        Islam formal.................................................................................................................   4
BAB III: PENUTUP
  A.Kesimpulan.................................................................................................... .........   7
  B.Saran..................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA




 BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Pendidikan merupakan tugas dan tanggung jawab bersama yang dilaksanakan secara sadar baik dari pihak pendidik maupun pihak terdidik. Kesadaran dalam melaksanakan pendidikan adalah dimaksudkan untuk mencapai kedewasaan dan kematangan berfikir yang dapat diusahakan melalui beberapa proses pendidikan, yaitu proses pendidikan formal, informal, dan nonformal.
            Sejak tahun 1980 –an pertumbuhan lembaga – lembaga pendidikan Islam Luar Sekolah yaitu pendidikan yang dikelola oleh masyarakat di luar jalur pendidikan sekolah – tampak cukup pesat, terutama di kota – kota besar. Fenomena ini ditandai dengan munculnya Taman Pendidikan  Al Qur’an ( TPA ),  Taman Kanak – Kanak  Al Qur’an  ( TKA ) , Madrasah Diniyah, Majlis Ta’lim, dan bentuk – bentuk pengajian keagamaan lainnya. Bentuk – bentuk pendidikan demikian terlihat sepintas menggantikan model pengajian Al Qur’an di masjid atau langgar yang pernah ada sebelumnya , tapi mengalami perubahan baik bentuk maupun isinya.
            Majlis Ta’lim sebagai salah satu bentuk pendidikan Islam yang bersifat Nonformal , tampak memiliki kekhasan tersendiri. Dari segi nama jelas kurang lazim dikalangan masyarakat Islam Indonesia bahkan sampai di negeri Arab nama itu tidak dikenal, meskipun akhir – aklhir ini Majlis Ta’lim Sudah berkembang pesat. Juga merupakan kekhasan dari Majlis Ta’lim adalah tidak terikat pada faham dan  organisasi keagamaan  yang sudah tumbuh dan berkembang.  Sehingga menyerupai kumpulan pengajian yang diselenggarakan atas dasar kebutuhan untuk memahami Islam disela – sela kesiobukan bekerja dan bentuk – bentuk aktivitas lainnya atau sebagai pengisi waktu bagi  Ibu – ibu rumah tangga.
            Islam sebagai agama yang menjadi pedoman hidup bagi manusia mencakup seluruh kehidupan manusia. Di samping sebagai pedoman hidup, Islam menurut para pemeluknya juga sebagai ajaran yang harus dida’wahkan dan memberika pemahaman berbagai ajaran
yang terkandung di dalamnya. Sarana yang dapat dilakukan dalam mentranspormasikan nilai-nilai agama tersebut antara lain melalui Majlis Ta’lim yang berfungsi memberikan pemahaman tentang nilai-nilai ajaran tersebut. Hal ini dilakukan sebagaimana firman Allah dalam Surat An-Nahl ayat 125.2),yang artinya “ Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk “.

B. Rumusan Masalah
            Berdasakan latar belakang diatas maka dapat ditarik rumusan maslah sebagai berikut :
A.Apakah pengertian Majelis Ta'lim ?
B.Bagaimana fungsi dan peranan Majelis Ta'lim ditengah pesatnya perkembangan pendidikan islam formal ?

C. Tujuan Penulisan
      A.Untuk mengetahui pengertian Majelis Ta'lim.
B.Untuk mengetahui peranan Majelis Ta'lim ditengah pesatnya perkembangan pendidikan islam formal.









BAB II
PEMBAHASAN
A.       Pengertian Majelis Ta’lim
Dari segi etimologis,perkataan Majelis Ta’lim berasal dari bahasa arab,yang terdiri dari dua kata yaitu,Majelis dan Ta’lim.Majelis artinya tempat duduk,tempat sidang,dewan.Dan Ta’lim diartikan dengan pengajaran.Dengan demikian secara bahasa  Majelis Ta’lim adalah tempat untuk melaksanakan pengajaran atau  pengajian agama Islam.
Secara istilah pengertian majelis ta’lim sebagaimana dirumuskan pada musyawarah majelis ta’lim se DKI Jakarta tahun 1980,adalah;lembaga pendidikan non formal Islam yang memiliki kurikulum tersendiri,diselenggarakan secara berkala dan teratur,dan diikuti oleh jamaah yang relatif banyak bertujuan untuk membina dan mengembangkan hubungan yang santun dan serasi antara manusia dengan Allah SWT.Manusia dengan lingkungannya,dalam rangka membina masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT.[1]
Berdasarkan uraian diatas dapat kita lihat bahwa ternyata majelis Ta’lim dilaksnakan berbeda dengan lembaga pendidikan Islam lainnya,seperti pesantren dan madrasah,baik yang menyangkut sistem,maupun tujuannya.Pada Majelis Ta’lim terdapat hal-hal yang cukup membedakan dengan yang lain,diantaranya:
a.  Majelis Ta’lim adalah lembaga pendidikan non formal Islam.
b.  Waktu belajarnya berkala tapi teratur,tidak setiap hari sebagaimana halnya seolah atau madrasah
c.  Pengikut atau pesertanya disebut Jama’ah (orang yang banyak) ,bukan pelajar atau santri.Hal ini didasarkan pada kehadiran di Majelis Ta’lim bukan merupakan kewajiban sebagaimana murid menghadiri sekolah atau madrasah.
d. Tujuannya yaitu memasyarakatkan ajaran islam.

Majelis ta’lim bila dilihat dari struktur organisasinya termasuk organisasi pendidikan luar sekolah atau suatu lembaga pendidika Islam yang bersifat non formal yang senantiasa menanamkan akhlak yang luhur dan mulia,meningkatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan keterampilan jama’ahnya,serta memberantas kebodohahan umat Islam agar dapat memperoleh kehidupan yang bahagia dan sejahtera serta diridhoi oleh Allah SWT.
Sementara itu bila dilihat dari segi tujuannya,majelis ta’lim termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiah yang secara self standing dan self disciplined dapat mengatur dan melaksanakan kegiatan-kegiatannya,didlamnya berkembang prinsip demokrasi yang berdasarkan musyawarah untuk mufakat demi kelancaran pelaksanaan ta’lim sesuai dengan tuntutan pesertanya.
Majelis ta’lim jga merupakan lembaga pendidikan masyarakat,yang tumbuh an berkembang dikalangan masyarakat Islam itu sendiri yang kepentingannya untuk kemalahatan umat manusia.Oleh karena itu Majelis Ta’lim adalah lembaga swadaya masyarakat yang hidupnya didasarkan kepada “Ta’awun dan “Ruhama”u bainahum..[2]

  1.  Fungsi dan Peranan majelis ta’lim diera pesatnya pertumbuhan lembaga pendidikan islam formal
Majlis Ta’lim merupakan lembaga pendidikan masyarakat yang tumbuh dan berkembang dari kalangan masyarakat Islam itu sendiri yang kepentingannya untuk kemaslahatan umat manusia.
Pertumbuhan Majlis Ta’lim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan hasrat anggota masyarakat tersebut akan pendidikan agama. Pada kebutuhan dan hasra masyarakat yang lebih luas yakni sebagai usaha memecahkan masalah – masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia. Meningkatkan tuntutan jamaah dan peranan pendidikan yang bersifat nonformal, menimbulkan pula kesadarana dari dan inisiatif dari para ulama beserta anggota masyarakat untuk memperbaiki , meningkatkan  dan mengembangkan kwalitas dan kemampuan , sehingga eksistensi dan peranan serta fungsi majlis ta’lim benar benar berjalan dengan baik.
Eksistensi majelis taklim beserta perangkatnya sebagai lembaga pendidikan dan dakwah serta lembaga kemasyarakatan telah tumbuh dan berkembang bersama warga masyarakatnya sejak berabad-abad. Oleh karena itu secara kultural lembaga ini bisa diterima, tetapi juga ikut serta membentuk dan memberikan corak serta nilai kehidupan kepada masyarakat yang senantiasa tumbuh dab berkembang. Figur kyai, jama’ah serta seluruh perangkat fisik yang menandai sebuah majelis taklim senantiasa dikelilingi oleh sebuah kultur yang bersifat keagamaan.[3]

a.      Fungsi Majelis Ta’lim
1. Fungsi keagamaan, yakni membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam rangka membentuk masyarakat yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT;
2. Fungsi pendidikan, yakni menjadi pusat kegiatan belajar masyarakat (learning society), keterampilan hidup, dan kewirausahaan;
3. Fungsi sosial, yakni menjadi wahana silaturahmi, menyampaikan gagasan, dan sekaligus sarana dialog antara ulama, umara dan umat:
4. Fungsi ekonomi, yakni sebagai sarana tempat pembinaan dan pemberdayaan ekonomi jama’ah;
5. Fungsi seni dan budaya, yakni sebagai tempat pengembangan seni dan budaya Islam.
6. Fungsi ketahanan bangsa, yakni menjadi wahana pencerahan umat da!am kehidupan beragama, bermasyarakat, dan berbangsa.
b.Peranan Majelis Ta’lim.
Peranan majelis ta’lim dalam masyarakat sebagaimana yang dijelaskan oleh Arifin (1991 : 120): “adalah mengokohkan landasan hidup manusia di bidang mental spritual keagamaan Islam dalam rangka meningkatkan kualitas hidupnya secara integral, lahiriyah dan batiniyah, duniawi dan ukhrawi yang bersamaan, sesuai dengan ajaran Islam yaitu iman dan takwa yang melandasi kehidupan di dunia dan segala bidang kegiatannya”.
Sedangkan Hasbullah (1996 : 206) memberikan rincian peranan majelis ta’lim adalah sebagai berikut:
1) Membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam rangka membentuk masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT,
2) Sebagai taman rekreasi rohaniah, karena penyelenggaraannya bersifat santai,
3) Sebagai ajang berlangsungnya silaturahim massal yang dapat menghidupkan dan menyuburkan da’wah dan ukhuwah Islamiah,
4) Sebagai sarana dialog berkesinambungan antara ulama dan umara serta umat,
5) Sebagai media penyampaian gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan umat dan bangsa pada umumnya.[4]









BAB III
PENUTUP
A.    SIMPULAN
Majelis ta’lim jga merupakan lembaga pendidikan masyarakat,yang tumbuh an berkembang dikalangan masyarakat Islam itu sendiri yang kepentingannya untuk kemalahatan umat manusia.Oleh karena itu Majelis Ta’lim adalah lembaga swadaya masyarakat yang hidupnya didasarkan kepada “Ta’awun dan “Ruhama”u bainahum..
Majlis Ta’lim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan hasrat anggota masyarakat tersebut akan pendidikan agama. Pada kebutuhan dan hasra masyarakat yang lebih luas yakni sebagai usaha memecahkan masalah – masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia.

B.     SARAN
Semoga dengan hadirnya makalah ini dapa menjadi sumber referensi untuk pengembangan kemampuan intelektualnya.













DAFTAR PUSTAKA
Alawiyah Tutty, Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Taklim, Bandung: Mizan, 1997, cet. I, hal. 78.
Hasbullah,Kapita Selekta Pendidikan Islam,Rajawali Pers,Jakarta,1995,hlm.95.
, Nata Abuddin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2010). hal. 102.
Hasbullah. 1996. Kapita selekta Pendidikan Islam¸ Jakarta.: Raja Grapindo Persada.
Munir, M dan Ilaihi, Wahyu. Manajemen Dakwah. Jakarta: Kencana, 2006.
Saefudin, AM. “Serial Khutbah Jumat No. 183 Fenomena Majelis Ta’lim”, Jakarta: Ikatan Masjid Indonesia. 1996.
Syukir, Asmuni. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al-Ikhlas, t.th.



[1] Hasbullah,Kapita Selekta Pendidikan Islam,Rajawali Pers,Jakarta,1995,hlm.95.
[2] Ibid,hlm.104.
[3] Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2010). hal. 102.

[4] Tutty Alawiyah, Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Taklim, Bandung: Mizan, 1997, cet. I, hal. 78





Tidak ada komentar:

Posting Komentar