PERANAN MAJELIS TA’LIM DIERA PESATNYA PERTUMBUHAN LEMBAGA
PENDIDIKAN ISLAM FORMAL
Makalah ini diajukan sebagai salah satu syarat memenuhi tugas mata kuliah
Kapita Selekta Program Studi
Manajemen Pendidikan Islam
Jurusan Tarbiyah STAIN
Watampone
Oleh
HAIRUL
02123108
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI(STAIN)
WATAMPONE
2015
Kata pengantar
Assalamu’alaikum
wr.wb.
Puji syukur kami panjatkan pada
Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya pada kita semua,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini kami susun sebagai
wujud tanggung jawab kami dan kewajiban kami guna untuk memenuhi tugas mata
kuliah Kapita Selekta. Kami menyadari makalah ini tidak akan selesai tanpa
adanya dukungan dan dorongan dari berbagai pihak, untuk itu kami mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Kedua orang
tua kami yang telah memberikan doa dan motivasinya kepada kami selama menyusun
makalah ini.
2. Dosen pengampu mata kuliah Bimbingan dan Konseling
3. Teman- teman
serta pihak-pihak lain yang telah membantu dalam penyelesaian pembuatan laporan
ini.
Dengan selesainya penulisan makalah
ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan tidak sesuai dengan harapan para
pembaca, untuk itu dengan rendah hati dan terbuka kami mohon kritik dan
saran yang bersifat membangun demi sempurnanya makalah ini.
Wassalammu’alaikum Wr.Wb
Watampone,6 januari 2015
Penulis
DAFATAR ISI
KATA
PENGANTAR.............................................................................................. ......... i
DAFTAR
ISI............................................................................................................. ......... ii
BAB
I : PENDAHULUAN
A.Latar Belakang.................................................................................................. ......... 1
B.Rumusan Masalah............................................................................................. ......... 1
C.Tujuan
Masalah........................................................................................................... 1
BAB
II : PEMBAHASAN
A.pengertian Majelis Ta’lim.................................................................................. ......... 2.
B. fungsi dan Peranan Majelis Ta’lim diera pesatnya pertumbuhan lembaga pendidikan
B. fungsi dan Peranan Majelis Ta’lim diera pesatnya pertumbuhan lembaga pendidikan
Islam formal................................................................................................................. 4
BAB III: PENUTUP
BAB III: PENUTUP
A.Kesimpulan.................................................................................................... ......... 7
B.Saran..................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendidikan merupakan tugas
dan tanggung jawab bersama yang dilaksanakan secara sadar baik dari pihak
pendidik maupun pihak terdidik. Kesadaran dalam melaksanakan pendidikan adalah
dimaksudkan untuk mencapai kedewasaan dan kematangan berfikir yang dapat diusahakan
melalui beberapa proses pendidikan, yaitu proses pendidikan formal, informal,
dan nonformal.
Sejak tahun 1980 –an
pertumbuhan lembaga – lembaga pendidikan Islam Luar Sekolah yaitu pendidikan
yang dikelola oleh masyarakat di luar jalur pendidikan sekolah – tampak cukup
pesat, terutama di kota – kota besar. Fenomena ini ditandai dengan munculnya
Taman Pendidikan Al Qur’an ( TPA ), Taman Kanak – Kanak Al Qur’an
( TKA ) , Madrasah Diniyah, Majlis Ta’lim, dan bentuk – bentuk pengajian
keagamaan lainnya. Bentuk – bentuk pendidikan demikian terlihat sepintas
menggantikan model pengajian Al Qur’an di masjid atau langgar yang pernah ada
sebelumnya , tapi mengalami perubahan baik bentuk maupun isinya.
Majlis Ta’lim sebagai
salah satu bentuk pendidikan Islam yang bersifat Nonformal , tampak memiliki
kekhasan tersendiri. Dari segi nama jelas kurang lazim dikalangan masyarakat
Islam Indonesia bahkan sampai di negeri Arab nama itu tidak dikenal, meskipun
akhir – aklhir ini Majlis Ta’lim Sudah berkembang pesat. Juga merupakan
kekhasan dari Majlis Ta’lim adalah tidak terikat pada faham dan organisasi keagamaan yang sudah tumbuh dan berkembang. Sehingga menyerupai kumpulan pengajian yang
diselenggarakan atas dasar kebutuhan untuk memahami Islam disela – sela kesiobukan
bekerja dan bentuk – bentuk aktivitas lainnya atau sebagai pengisi waktu
bagi Ibu – ibu rumah tangga.
Islam sebagai agama yang
menjadi pedoman hidup bagi manusia mencakup seluruh kehidupan manusia. Di
samping sebagai pedoman hidup, Islam menurut para pemeluknya juga sebagai
ajaran yang harus dida’wahkan dan memberika pemahaman berbagai ajaran
yang terkandung di dalamnya. Sarana yang dapat dilakukan dalam
mentranspormasikan nilai-nilai agama tersebut antara lain melalui Majlis Ta’lim
yang berfungsi memberikan pemahaman tentang nilai-nilai ajaran tersebut. Hal
ini dilakukan sebagaimana firman Allah dalam Surat An-Nahl ayat 125.2),yang
artinya “ Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya
dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk “.
B. Rumusan Masalah
Berdasakan latar belakang
diatas maka dapat ditarik rumusan maslah sebagai berikut :
A.Apakah pengertian Majelis Ta'lim ?
B.Bagaimana fungsi dan peranan Majelis Ta'lim
ditengah pesatnya perkembangan pendidikan islam formal ?
C. Tujuan Penulisan
A.Untuk mengetahui pengertian Majelis
Ta'lim.
B.Untuk mengetahui peranan Majelis Ta'lim
ditengah pesatnya perkembangan pendidikan islam formal.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Majelis Ta’lim
Dari segi etimologis,perkataan Majelis Ta’lim berasal dari bahasa arab,yang
terdiri dari dua kata yaitu,Majelis dan Ta’lim.Majelis artinya tempat
duduk,tempat sidang,dewan.Dan Ta’lim diartikan dengan pengajaran.Dengan
demikian secara bahasa Majelis Ta’lim adalah
tempat untuk melaksanakan pengajaran atau
pengajian agama Islam.
Secara istilah pengertian majelis ta’lim sebagaimana dirumuskan pada
musyawarah majelis ta’lim se DKI Jakarta tahun 1980,adalah;lembaga pendidikan
non formal Islam yang memiliki kurikulum tersendiri,diselenggarakan secara berkala
dan teratur,dan diikuti oleh jamaah yang relatif banyak bertujuan untuk membina
dan mengembangkan hubungan yang santun dan serasi antara manusia dengan Allah
SWT.Manusia dengan lingkungannya,dalam rangka membina masyarakat yang bertaqwa
kepada Allah SWT.[1]
Berdasarkan uraian diatas dapat kita lihat bahwa ternyata majelis Ta’lim
dilaksnakan berbeda dengan lembaga pendidikan Islam lainnya,seperti pesantren dan
madrasah,baik yang menyangkut sistem,maupun tujuannya.Pada Majelis Ta’lim
terdapat hal-hal yang cukup membedakan dengan yang lain,diantaranya:
a.
Majelis Ta’lim adalah lembaga pendidikan non
formal Islam.
b.
Waktu belajarnya berkala tapi teratur,tidak setiap
hari sebagaimana halnya seolah atau madrasah
c.
Pengikut atau pesertanya disebut Jama’ah
(orang yang banyak) ,bukan pelajar atau santri.Hal ini didasarkan pada
kehadiran di Majelis Ta’lim bukan merupakan kewajiban sebagaimana murid
menghadiri sekolah atau madrasah.
d.
Tujuannya yaitu memasyarakatkan ajaran islam.
Majelis ta’lim bila dilihat dari struktur organisasinya termasuk organisasi
pendidikan luar sekolah atau suatu lembaga pendidika Islam yang bersifat non
formal yang senantiasa menanamkan akhlak yang luhur dan mulia,meningkatkan
kemajuan ilmu pengetahuan dan keterampilan jama’ahnya,serta memberantas
kebodohahan umat Islam agar dapat memperoleh kehidupan yang bahagia dan
sejahtera serta diridhoi oleh Allah SWT.
Sementara itu bila dilihat dari segi tujuannya,majelis ta’lim termasuk
lembaga atau sarana dakwah Islamiah yang secara self standing dan self
disciplined dapat mengatur dan melaksanakan kegiatan-kegiatannya,didlamnya
berkembang prinsip demokrasi yang berdasarkan musyawarah untuk mufakat demi
kelancaran pelaksanaan ta’lim sesuai dengan tuntutan pesertanya.
Majelis ta’lim jga merupakan lembaga pendidikan masyarakat,yang tumbuh an
berkembang dikalangan masyarakat Islam itu sendiri yang kepentingannya untuk
kemalahatan umat manusia.Oleh karena itu Majelis Ta’lim adalah lembaga swadaya
masyarakat yang hidupnya didasarkan kepada “Ta’awun dan “Ruhama”u bainahum..[2]
- Fungsi dan Peranan majelis ta’lim diera pesatnya
pertumbuhan lembaga pendidikan islam formal
Majlis Ta’lim merupakan lembaga pendidikan masyarakat yang tumbuh
dan berkembang dari kalangan masyarakat Islam itu sendiri yang kepentingannya
untuk kemaslahatan umat manusia.
Pertumbuhan Majlis Ta’lim dikalangan masyarakat menunjukkan
kebutuhan dan hasrat anggota masyarakat tersebut akan pendidikan agama. Pada
kebutuhan dan hasra masyarakat yang lebih luas yakni sebagai usaha memecahkan
masalah – masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia. Meningkatkan tuntutan
jamaah dan peranan pendidikan yang bersifat nonformal, menimbulkan pula
kesadarana dari dan inisiatif dari para ulama beserta anggota masyarakat untuk
memperbaiki , meningkatkan dan mengembangkan kwalitas dan kemampuan
, sehingga eksistensi dan peranan serta fungsi majlis ta’lim benar benar berjalan
dengan baik.
Eksistensi majelis taklim beserta perangkatnya
sebagai lembaga pendidikan dan dakwah serta lembaga kemasyarakatan telah tumbuh
dan berkembang bersama warga masyarakatnya sejak berabad-abad. Oleh karena itu
secara kultural lembaga ini bisa diterima, tetapi juga ikut serta membentuk dan
memberikan corak serta nilai kehidupan kepada masyarakat yang senantiasa tumbuh
dab berkembang. Figur kyai, jama’ah serta seluruh perangkat fisik yang menandai
sebuah majelis taklim senantiasa dikelilingi oleh sebuah kultur yang bersifat
keagamaan.[3]
a. Fungsi Majelis Ta’lim
1.
Fungsi keagamaan, yakni membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam rangka
membentuk masyarakat yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT;
2.
Fungsi pendidikan, yakni menjadi pusat kegiatan belajar masyarakat (learning
society), keterampilan hidup, dan kewirausahaan;
3.
Fungsi sosial, yakni menjadi wahana silaturahmi, menyampaikan gagasan, dan
sekaligus sarana dialog antara ulama, umara dan umat:
4.
Fungsi ekonomi, yakni sebagai sarana tempat pembinaan dan pemberdayaan ekonomi
jama’ah;
5.
Fungsi seni dan budaya, yakni sebagai tempat pengembangan seni dan budaya Islam.
6.
Fungsi ketahanan bangsa, yakni menjadi wahana pencerahan umat da!am kehidupan
beragama, bermasyarakat, dan berbangsa.
b.Peranan
Majelis Ta’lim.
Peranan
majelis ta’lim dalam masyarakat sebagaimana yang dijelaskan oleh Arifin (1991 :
120): “adalah mengokohkan landasan hidup manusia di bidang mental spritual
keagamaan Islam dalam rangka meningkatkan kualitas hidupnya secara integral,
lahiriyah dan batiniyah, duniawi dan ukhrawi yang bersamaan, sesuai dengan
ajaran Islam yaitu iman dan takwa yang melandasi kehidupan di dunia dan segala
bidang kegiatannya”.
Sedangkan
Hasbullah (1996 : 206) memberikan rincian peranan majelis ta’lim adalah sebagai
berikut:
1)
Membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam rangka membentuk masyarakat yang
bertaqwa kepada Allah SWT,
2)
Sebagai taman rekreasi rohaniah, karena penyelenggaraannya bersifat santai,
3)
Sebagai ajang berlangsungnya silaturahim massal yang dapat menghidupkan dan
menyuburkan da’wah dan ukhuwah Islamiah,
4)
Sebagai sarana dialog berkesinambungan antara ulama dan umara serta umat,
5)
Sebagai media penyampaian gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan umat dan
bangsa pada umumnya.[4]
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Majelis ta’lim jga merupakan lembaga
pendidikan masyarakat,yang tumbuh an berkembang dikalangan masyarakat Islam itu
sendiri yang kepentingannya untuk kemalahatan umat manusia.Oleh karena itu
Majelis Ta’lim adalah lembaga swadaya masyarakat yang hidupnya didasarkan
kepada “Ta’awun dan “Ruhama”u bainahum..
Majlis Ta’lim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan
hasrat anggota masyarakat tersebut akan pendidikan agama. Pada kebutuhan dan
hasra masyarakat yang lebih luas yakni sebagai usaha memecahkan masalah –
masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia.
B. SARAN
Semoga dengan
hadirnya makalah ini dapa menjadi sumber referensi untuk pengembangan kemampuan
intelektualnya.
DAFTAR PUSTAKA
Alawiyah Tutty, Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis
Taklim, Bandung: Mizan, 1997, cet. I, hal. 78.
Hasbullah,Kapita Selekta Pendidikan Islam,Rajawali
Pers,Jakarta,1995,hlm.95.
, Nata Abuddin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta:
Kencana, 2010). hal. 102.
Hasbullah. 1996. Kapita selekta Pendidikan Islam¸ Jakarta.: Raja
Grapindo Persada.
Munir,
M dan Ilaihi, Wahyu. Manajemen Dakwah. Jakarta: Kencana, 2006.
Saefudin,
AM. “Serial Khutbah Jumat No. 183 Fenomena Majelis Ta’lim”, Jakarta: Ikatan Masjid Indonesia. 1996.
Syukir,
Asmuni. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al-Ikhlas, t.th.
[1] Hasbullah,Kapita
Selekta Pendidikan Islam,Rajawali Pers,Jakarta,1995,hlm.95.
[2] Ibid,hlm.104.
[3] Abuddin
Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2010). hal. 102.
[4] Tutty
Alawiyah, Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Taklim, Bandung:
Mizan, 1997, cet. I, hal. 78
Tidak ada komentar:
Posting Komentar